Perumda Tirta Terubuk Aktifkan Dua Pengolahan, Distribusi Air Bersih Kembali Normal dengan Debit 50 liter per detik

BENGKALIS, Classnews.id – Distribusi air bersih ke pelanggan di Bengkalis dari Perumda Tirta Terubuk Bengkalis sudah mulai normal dengan memanfaatkan dua pengolahan air yang ada ( Pengolahan air konvensional dan Nano filter) kondisi ini berjalan karena sumber air baku dari dua waduk yang ada Waduk Utama Wonosari dan Waduk BWS sudah tersedia air baku yang bersumber dari hujan sebelumnya sempat mengalami kekeringan.

Harry Kumbara, Kepala Bagian Teknik Perumda Tirta Terubuk Bengkalis mengatakan kondisi distribusi air bersih ke pelanggan sudah berjalan dan dua pengolahan air yang ada sudah aktif dengan terbatas air baku yang ada kapasitas belum full atau maksimal.

” Dua pengolahan air bersih kita sudah aktif untuk waduk BWS pengolahan Nano filter dan Waduk Utama kondisi air masih keruh digunakan pengolahan konvensional,” ujar Harry Kumbara. Selasa (19/08/25).

Saat ini kapasitas produksi air disaat jam puncak mencapai 50 liter per detik dan kapasitas yang normal selama ini 65 liter per detik – 70 liter per detik.

” Sekarang upayakan pipa distribusi tidak kosong dan pendistribusian 24 jam dan di jam puncak diupayakan full distribusi,” ujarnya

Solusi Kedepan

Paska Perumda Tirta Terubuk Bengkalis mengalami krisis air baku dan telah melaksanakan hearing dengan DPRD kabupaten Bengkalis mengusulkan ke Pemda Bengkalis atau Stcholder untuk mengatasi ketersediaan air baku adalah memanfaatkan air kanal PT MAS ( Meskom Argo Sarimas) dengan membangun pipanisasi.

” Solusi yang tercepat adalah mengambil air dari kanal PT MAS tersebut dengan menggunakan pipa sepanjang 10 km dengan diameter 300 dengan anggaran sekitar Rp 20 Miliar ini sudah sudah usulkan ke SDA ,” terang Harry Kumbara

Perumda Tirta Terubuk terus berupaya mengoptimalkan sumber sumber air baku seperti normalisasi tali air warga di Wonosari tengah.
” Dalam beberapa hari ini sudah sering hujan kita akan normalisasi tali air warga di Wonosari tengah direncanakan besok kita bersihkan dan sekitar SMK sampai ke waduk utama digunakan alat berat,” kata Kabid Teknik Perumda Tirta Terubuk Bengkalis.

Kajian Perguruan Tinggi

Peran perguruan tinggi untuk mengatasi krisis air atau wilayah yang tidak punya sumber air baku seperti Bengkalis yang mayoritas areal gambut Perumda Tirta Terubuk Bengkalis di kunjungi tim dari Universitas Yamaguchi, UNRI dan Politeknik Negeri Bengkalis.

Harry Kumbara mengatakan kunjungan dari Universitas Yamaguchi yang di pimpin Prof, Dr Kochi Yamamoto menyarankan kedepannya kondisi area waduk yang seluas 8 Ha harus memiliki daerah tangkapan air” (catchment area) atau “daerah resapan” mencapai 100 Ha.

” Luas waduk kita mencapai 8 Ha dan daerah tangkapan air kita hanya 20 Ha belum standar dan kita pun berdekatan dengan kanal PT Meskom dan air terbagi atau terkumpul ini kondisi yang ada,” ujar Harry Kumbara.

Dengan itu pihak perguruan tinggi bisa melakukan kajian khususnya Politeknik Negeri Bengkalis agar kondisi air waduk tetap terjaga atau tersedia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *