BENGKALIS,Classnews.id – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Bengkalis pencapaian target pendapatan tahun 2023 telah mencapai 93 persen di bulan September pada kegiatan Media Gathering KPPBC TMP C Bengkalis, di aula kantor BC Bengkalis, Rabu (08/11/23).
Agoes Widodo, Kepala Kantor Bea Cukai Bengkalis dalam pengenalannya di hadapan jurnalis mengatakan pertama atau awal awal bertugas di Bengkalis diajak Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo melakukan konferensi pers penangkapan pelaku sabu pada awal Juli dan di mutasi dari kantor pusat jakarta.
Kerja sama bermitra dengan media dalam menyiarkan dan publikasi dan masyarakat dapat mendapatkan informasi
“Misi BC yang utama menfasilitasi perdagangan dan industri, menjaga perbatasan dari penyeludupan dan mengoptimalkan penerimaan negara,” kata Agoes Widodo yang didampingi jajarannya.
Dirjen BC adalah bagian dari Kementrian keuangan dari 14 dirjen eselon 1 dan 20 kantor wilayah ( termasuk kantor wilayah Riau Sumbar).
KPPBC Bengkalis membawahi sebagian kabupaten Bengkalis, Pelalawan dan kepulauan Meranti dengan total luas pengawasan mencapai 200 km
“Tantangan utama adalah geografis kami akan memperkuat alat transportasi laut atau speed,” ujar Agoes Widodo.
Ada 54 pegawai dan 3 kantor pembantu Sei Pakning ekspor impor di sungai Pakning, kantor Bantan tengah dan kantor bantu Selat panjang
Kantor Bea Cukai Bengkalis melayani 11 perusahaan impor dan 20 eksportir dan beberapa pos pengawasan yang tidak berfungsi akan dilakukan penghapusan salah satu di sungai Kembung
Capaian kinerja penerimaan
Di tahun 2022 Dirjen Bea Cukai pendapatan mencapai 317. 78 T APBN dan tahun 2023 sudah mencapai 65 persen sampai September.
“Kontribusi KPPBC TMP C Bengkalis target pendapatan tahun 2023 mencapai Rp. 4 M dan sampai September sudah mencapai 93 persen
Dan BC optimis pencapaian target,” ujar Agoes Widodo.
Devisa ekspor untuk pelaku UMKM, BC Bengkalis telah memfasilitasi dokumen digital (NLE) seperti usaha produksi kue semprong di selat panjang dengan total pekerja 150 orang di 3 industri produk kue semprong.
” Selain itu DLF ( Digital Logistik Ecosystem) jenis produk Kopi liberika, pinang, kelapa bulat, bakau dan udang Vanamei,” katanya
Penegakan hukum
Merupakan yang paling seksi dalam pemberitaan penindakan kasus penangkapan ilegal BC Bengkalis sampai terakhir ini 77 tindakan dan 10 kasus narkotika.
Kasus terakhir di perairan Meranti pelaku membuang barang bukti ke laut
“Diharapkan kepatuhan masyarakat dalam kegiatan ekspor impor dan tidak melakukan kegiatan ilegal dan
Kerugian negara diselamatkan,” tutup Agoes Widodo.***