Perumda Tirta Terubuk Bengkalis Upayakan Dua hari kedepan Distribusi Air Bersih Lancar

BENGKALIS, Classnews.id – Sudah 4 hari Perusahaan daerah air minum Tirta Terubuk (Perumda Tirta Terubuk) menghentikan produksi. Disebabkan sumber air baku dari Waduk  Wonosari mengalami penyusutan debit air, bahkan mengarah kekeringan.

Kondisi air Waduk saat ini air keruh seperti kopi susu dengan turbilitas tinggi kata Herry Kumbara Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Terubuk yang dijumpai Senin (12/8/2025) saat meninjau kondisi waduk di Desa Wonosari menjelaskan, penghentian sementara produksi air terutama dengan menggunakan pengolahan Nano filter dan Perumda Tirta Terubuk memanfaatkan dengan melakukan normalisasi atau pengerukan dasar waduk yang mengalami pendangkalan.

Sebelumnya dalam beberapa hari di Bengkalis turun hujan beberapa kali tapi tidak berpengaruh dengan debit air baku yang ada karena sumber air baku tidak ada. Apabila musim kemarau panjang maka air di waduk ikut kering dengan itu dalam waktu dekat Perumda Tirta Terubuk akan mengolah air baku yang ada menggunakan pengolahan konvensional ( menggunakan bahan kimia).

” Kita targetkan mulai beroperasi pengolahan air baku ini hari kamis (14/08/25) dan pengolahan konvensional ini hanya bisa mendistribusikan air 30 liter/detik ,” kata Herry Kumbara.

Upaya yang sedang dilakukan pihak Perumda Tirta Terubuk Bengkalis memanfaatkan beberapa waduk cadangan dimanfaatkan air bakunya dan juga air dari PT Meskom.

” Normalisasi atau pengerukan 2 waduk cadangan yang terjadi pendangkalan dengan luas total waduk kita mencapai 5 Ha dan mudah mudahan tampungan air baku semakin banyak,” ujarnya

Kondisi kekeringan atau kemarau saat ini terjadi dalam siklus persepuluh tahun ( 1 Dekade) dan kedepannya Perumda Tirta Terubuk Bengkalis, Stcholder juga PT MAS ( Meskom Agro Sarimas) melakukan pertemuan membahas mencari solusi air baku di Bengkalis.

” Kekeringan atau kemarau panjang di Bengkalis saat ini siklus 10 tahun dengan itu kita berharap masyarakat turut serta membantu dalam doa dan kedepannya ada upaya mencari sumber sumber air baku dengan melakukan FGD,” pungkas Herry Kumbara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *