BENGKALIS ,Classnews.id — Kelangkaan minyak kendaraan di Pulau Bengkalis dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) maupun minyak pelumas kendaraan berdampak besar terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat serta mobilitas mahasiswa.
Menanggapi kondisi tersebut, Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) angkat bicara dan menyuarakan aspirasi masyarakat serta mahasiswa yang terdampak langsung. Ia menilai kelangkaan minyak kendaraan ini sudah sangat merugikan, khususnya bagi masyarakat yang menggantungkan aktivitas ekonomi dan transportasi pada kendaraan bermotor.
“Kelangkaan minyak kendaraan ini sangat dirasakan masyarakat Bengkalis. Banyak yang harus antre berjam-jam, bahkan ada yang tidak mendapatkan sama sekali. Hal ini mengganggu aktivitas kerja, pendidikan, dan pelayanan masyarakat,” ujar Presiden Mahasiswa Polbeng.
Mahasiswa juga merasakan dampak yang signifikan. Banyak mahasiswa mengaku kesulitan berangkat ke kampus, menjalankan kegiatan akademik, hingga kegiatan organisasi karena keterbatasan BBM. Kondisi ini dinilai menghambat proses belajar mengajar serta aktivitas kemahasiswaan di lingkungan Polbeng.
Selain itu, masyarakat kecil seperti nelayan, ojek, pedagang, dan pelaku usaha mikro turut mengeluhkan kondisi tersebut. Kelangkaan minyak kendaraan menyebabkan biaya operasional meningkat dan penghasilan menurun drastis.
Presiden Mahasiswa Polbeng menegaskan bahwa pemerintah daerah dan pihak terkait harus segera mengambil langkah tegas dan konkret. Ia mendesak adanya pengawasan distribusi minyak kendaraan agar tepat sasaran serta mencegah terjadinya penimbunan dan permainan harga oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami meminta pemerintah daerah, Pertamina, dan pihak terkait untuk segera memberikan solusi nyata. Jangan sampai masyarakat Bengkalis terus dirugikan akibat kelangkaan yang berlarut-larut ini,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa siap menjadi mitra kritis pemerintah dan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi lanjutan jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan.
Masyarakat Bengkalis berharap pemerintah segera bertindak agar distribusi minyak kendaraan kembali normal sehingga aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial dapat berjalan sebagaimana mestinya.(**)







