Elida Netty Kuasa hukum Ustadz KU Meremehkan Profesi Wartawan di Bengkalis

BENGKALIS, (classnews.id) – Dalam konfrensi pers dua pimpinan DPRD kabupaten Bengkalis memenuhi hak jawab atas mosi tidak percaya 36 anggota DPRD Bengkalis di laksanakan di rumah dinas Ketua DPRD kabupaten Bengkalis, Senin (04/09/23). Pernyataan dari kuasa hukum Khairul Umam (Elida Netty red) yang menyinggung wartawan yang mengatakan wartawan di Bengkalis sudah disuap dan menerima imbalan dengan uang receh.

“Hampir 80 persen wartawan di Bengkalis juga di Duri sudah tunduk sama pemerintah daerah dan menerima duit receh,” kata Elida Netty di hadapan puluhan wartawan yang meliput hak jawab 2 pimpinan DPRD kabupaten Bengkalis.

Pernyataan tersebut dilempar Elida Netty di selah selah Khairul Umam membacakan poin poin jawabannya terhadap kasus mosi tidak percaya tersebut.

Dengan pernyataan Elida Netty tersebut, mayoritas wartawan baik media TV, Cetak dan Online menganggap ucapan tersebut mengada ada atau tanpa bukti yang mendasar dan ini menunjukkan sikap yang kurang terpuji atau arogan.

TSM Iqbal wartawan dari RRI pun merasa keberatan atas pernyataan yang menyudutkan profesi wartawan.

“Saya langsung temui Khairul Umam setelah selesai konfrensi pers dan memberikan bukti chatting wa ke ketua DPRD setelah 36 anggota DPRD memberikan surat mosi tidak percaya ke ketua BK DPRD kabupaten Bengkalis dan ia mengakui ada wa tersebut dan juga ke Syarial yang tidak dijawab,” kata Iqbal

Dalam penulisan karya jurnalistik wartawan diwajibkan mendapatkan informasi dari narasumber yang valid dan bukan hasil dari keinginan sepihak dan harus berimbang.

Dari pernyataan Elida Netty tersebut hampir semua wartawan yang meliput di konfrensi pers jawaban kedua pimpinan DPRD kabupaten Bengkalis tersebut kecewa dan berharap Elida Netty mencabut pernyataannya.

“Kami pada saat konfrensi pers tersebut tidak fokus mendengar pernyataan kuasa hukum Khairul Umam karena dari Khairul Umam sampai Syahrial dan anggota DPRD dari PKS juga memberikan pendapat dan ada sebagian teman kita yang mendengar dan merekam pernyataannya,” tambah Budi Prayetno dari Riau Ekspress.com.

Perlu diketahui juga, wartawan bukan pekerjaan yang “receh”. ada banyak hal yang perlu diperhatikan jika seseorang ingin menjadi wartawan. Tidak sembarang orang bisa menjadi wartawan yang bertugas dengan penuh risiko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *