BENGKALIS, Classnews.id – Semakin dituntut nya peningkatan kualitas pelayanan publik penyebrangan Roro Sai Air putih – Sai selari dan juga akan memasuki hari besar Nataru ( Natal dan Tahun Baru) dengan itu Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang berupaya memiliki standar pelayanan minimum.
Bagus Santoso, Wakil Bupati Bengkalis mengumpulkan sejumlah stakeholder terkait, di antaranya anggota DPRD kabupaten Bengkalis, Dinas Perhubungan, KSOP, perwakilan perusahaan PT ALP (Atosium lampung pelayaran), PT Jembatan Nusantara dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkalis di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Bupati Bengkalis. Senin (24/11/25).
Harapan Dua Operator kapal (ALP dan Jembatan Nusantara) mengatakan jalur lintasan Sai Alam – Sai selari lebih panjang dan harga tiket paling rendah berlaku dari tahun 2022. Manajer PT Jembatan Nusantara, Muhammad Irfandi, mengatakan ,” Harapan kenaikan tiket kapal di jalur Sai alam – Sai selari karena lebih panjang dari roro Dumai – Rupat dan juga perbaiki masalah ticketing” ujar Muhammad Irfandi mempunyai dua unit kapal, yaitu KMP Swarna Dharma ( bantuan dari rute Rupat) dan KMP Swarna Putri dan KMP Bahari Nusantara lagi docking yang akan masuk lintasan di bulan kedua Desember.
Perwakilan operator kapal ALP, Gunawan, memaparkan kondisi armada yang saat ini beroperasi.
“Saat ini tersedia tiga unit kapal,”KMP Mutiara Pertiwi yang baru masuk lintasan, KMP Permata Lestari 1 dalam perbaikan akibat kebakaran 2 tahun lalu, KMP Permata Lestari 3 dalam docking tahun awal Desember bisa memasuki lintasan,” jelasnya. Saat ini yang beroperasi ada 3 kapal 2 dari Jembatan Nusantara dan 1 dari ALP.
Sementara itu anggota DPRD Bengkalis, Rindra Wardana alias Iyan Kancil, mengingatkan perusahaan agar tidak menaikkan tarif sebelum seluruh fasilitas diperbaiki.
“Kalau mau naikkan tarif, benahi dulu fasilitas kapal. Jangan lagi ada alasan kapal keluar lintasan hanya karena kerusakan lampu atau gangguan teknis lainnya,” tegasnya.
Dari sisi regulasi, perwakilan Dinas Perhubungan menjelaskan bahwa rencana kenaikan tarif sudah beberapa kali dibahas dan kini menunggu keputusan pemerintah pusat maupun daerah.
Dengan penerapan sistem e-ticketing untuk meningkatkan efisiensi dan ketertiban pengelolaan tiket dan penambahan jumlah kapal yang beroperasi di lintasan padat penumpang untuk mengurangi antrian.
Renovasi fasilitas pelabuhan, seperti layanan penjualan tiket, area antrian, dan layanan pendukung lainnya.
Menutup pertemuan, Wakil Bupati Bengkalis kembali menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, operator kapal, dan masyarakat.
“Semua masukan ini kami tampung dan akan ditindaklanjuti. Kami ingin pelayanan roro semakin baik tanpa ada pihak yang dirugikan,” tutup Bagus Santoso.







