BENGKALIS, Classnews.id – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Kriston Napitupulu melakukan cek fisik barang inventaris senjata api dan non-senjata api serta amunisinya. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan perlengkapan yang ada di Lapas Bengkalis dalam menjaga keamanan dan mencegah terjadinya gangguan yang dapat merusak ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan, Jumat (24/1/2025).
Kegiatan pengecekan dimulai dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap senjata api. Setiap senjata diperiksa secara detail, mulai dari kondisi fisik, kelengkapan, hingga sistem kerja senjata tersebut. Selain itu, pemeriksaan juga meliputi peralatan non-senjata api, seperti pepper gun, pistol gas air mata dan piston less lethal serta pengecekan amunisinya.
Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan seluruh senjata api dalam kondisi Lengkap dan optimal dari kelengkapan hingga fungsinya, demi menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari langkah preventif untuk memastikan kesiapan operasional pengamanan.
Kalapas Kelas IIA Bengkalis,Kriston Napitupulu dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menjaga ketertiban di dalam Lapas. “Pengecekan sarana dan prasarana ini adalah bagian dari langkah preventif yang kami lakukan untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan Kamtib. Kami memastikan bahwa seluruh perangkat pengamanan berfungsi dengan baik dan petugas siap dalam menghadapi kemungkinan terburuk,” ujarnya.
Kegiatan pengecekan sarana dan prasarana ini menjadi bagian dari komitmen Lapas Kelas IIA Bengkalis untuk menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif baik bagi warga binaan maupun petugas, serta mencegah terjadinya insiden yang dapat menggangu proses pembinaan di Lapas.
Dengan kegiatan ini, dibawah pimpinan Kriston Napitupulu, Lapas Kelas IIA Bengkalis semakin memperkuat langkah pengamanan dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan, menciptakan lingkungan yang aman dan tertib bagi seluruh warga binaan serta petugas.
