BENGKALIS, Classnews.id – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis mengimbau kapal feri Bengkalis – Malaka (Muar) agar mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang serta menghindari pelayaran di perairan Bantan dan Selat Malaka pada 09 -15 Juni 2025.
“Ini terkait dengan intensitas gelombang tinggi rata-rata 1.5 – 2 meter dengan status waspada,” kata Kepala KSOP Kelas VI Bengkalis melalui Hariyanto, Koordinator lalu lintas angkutan laut dan usaha kepelabuhanan, Kamis (12/06/25)
Ia menjelaskan imbauan demi keselamatan pelayaran itu telah disampaikan kepada para nakhoda kapal feri dalam Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal.
Pemberitahuan itu disampaikan karena memperhatikan perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pengamatan di lapangan terhadap kenaikan intensitas gelombang dan arus laut.
Lebih lanjut ia mengatakan pada Selasa (10/05) lalu Kapal Ferry i Mulia Kencana 20 berangkat dari pelabuhan Internasional Selat baru Bengkalis menuju Malaka. Melakukan putar balik ke Bengkalis disebabkan pada saat pertengahan jalan menghadapi ombak dan angin kencang.
Kemudian Ary menambahkan mewajibkan nakhoda kapal tetap memantau kondisi cuaca atau menyimak laporan BMKG, sebelum mengajukan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada Syahbandar.
“Jadi sebelum mengajukan SPB, pihak kapal wajib menyimak prakiraan cuaca dari BMKG selain memantau perkembangan cuaca dengan kasat mata,” ungkap Hariyanto
Tak hanya itu, Ary juga meminta agar setiap nakhoda yang sedang berlayar dan mengetahui adanya cuaca buruk serta membahayakan keselamatan pelayaran, wajib menyebarluaskannya kepada pihak lain.
“Kami juga meminta jika kondisi di laut sedang tidak bersahabat atau cuaca buruk, diminta agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap digerakkan,” tambah Hariyanto.