BENGKALIS,Classnewd.id – Persiapan pergelaran wayang kulit dan Rampak Barongan dari payuguban suku Jawa dalam rangka Pergelaran Seni Budaya Bengkalis Bersama rangkaian Hari Jadi Bengkalis ke 511 di lapangan Tugu, Minggu Sore (23/07/23). Tampak Dr. Bagus Santosa yang ikut serta bersama sama para kru dan tokoh tokoh masyarakat Jawa dan tidak lupa Aditya Saputra sebagai Dalang dalam pergelaran Wayang Kulit turut serta mempersiapkan kedudukan wayang yang akan ditancapkan ke batang pisang.
” Warga Jawa di Bengkalis berpartisipasi ikut merayakan hari jadi bengkalis ada dari Payuguban keluarga Jawa bengkalis, Putra Jawa kelahiran Sumatra Bengkalis dan Persatuan Perdalangan Riau Bengkalis. Malam nanti selain wayang kulit kita akan kolaborasi dengan Barongan (kuda kepang),” kata Wakil Bupati Bengkalis, Minggu Sore (23/07/23) yang juga sebagai dewan pembina organisasi tersebut.
Hampir 5 tahun warga Bengkalis suku Jawa tidak bisa menampilkan budaya tradisional wayang kulit khususnya di hari jadi Bengkalis.
” Dalam memeriahkan setiap hari jadi Bengkalis setiap payuguban suku yang ada menampilkan kesenian dan budaya mereka dan kita dengan menampilkan wayang kulit dengan dalang Aditya Saputra dulu merupakan dalang cilik yang sekarang sudah remaja,” kata Dr. Bagus Santosa.
Sementara itu Aditya Saputra Gondo Darsono memastikan dalam pergelaran wayang kulit dengan lakon Gatot kaca lahir atau jadi akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
” Di anak anak muda suka Jawa banyak yang ingin tahu wayang kulit karena selama ini yang digunakan bahas jawa halus maka banyak yang tak tertarik dan kita malam ini dari awal fragmen sampai mendekati akhir bahasa Indonesia dan terakhirnya bahasa Jawa,” ujar Aditya Saputra yang akan menargetkan pergelaran wayang kulit sampai pukul 01.00 Wib.
Aditya juga menambahkan seluruh personel grup wayang kulit merupakan generasi penerus (muda) dan untuk pertunjukan Rampak Barongan juga bukan didominasi suku Jawa ada suku Melayu yang ikut serta dalam grup barongan yang akan tampil malam ini.