BENGKALIS, Classnews.id– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Laksamana dari Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) sukses mengikuti kegiatan penanaman pohon mangrove dalam program ” Konservasi Mangrove Berbasis Masyarakat dari Aramco Asia Singapore
Harapan tersebut disampaikan pada saat penutupan acara Projek Konservasi Mangrove Aramco Asia Singapore fase kedua, Senin 19 Mei 2025, di Sekretariat Kelompok Paghet Seghagah Kelapapati Bengkalis.
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa pencinta alam Mapala Laksamana Politeknik Negeri Bengkalis, Khairul Saleh sebagai Pembina UKM Mapala Laksamana, Ramanda Bayu Saputra Ketua Umum Mapala Laksamana. Serta di hadiri dari beberapa instansi pemerintah yaitu, Bupati Bengkalis yang di wakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri, Aramco Asia Singapore Patsy Koh dan Manager Forest and Coastal Programe at Global Enviroment Centre GEC Nagarajan Rengasamy bersama rombongan.
Kemudian Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bengkalis, Kepala Disdagperin, Dinas Ketapang, Bapedda, Diskominfotik Bengkalis, Kepala UPT Disksnlut Provinsi Riau, Camat Bengkalis, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis Ketua dan Sekretaris LSM Yayasan Bahtera Melayu, Sekretaris Umum DPH LAM-R Bengkalis, Kepala Desa Kelapapati, Kelompok Paghet Seghagah Kelapapati Bengkalis dan tamu undangan lainnya.
Kehadiran Aramco Asia Singapore Patsy Koh dan Manager Forest and Coastal Programe at Global Enviroment Centre GEC Nagarajan Rengasamy bersama rombongan disambut dengan gemuruh kompang, pencak silat dan pantun, yang merupakan adat istiadat serta tradisi masyarakat yang di sebut atau di juluki sebagai Negeri Junjungan dalam menyambut dan menghormati tamu.
Dalam kata sambutan Bupati Bengkalis yang di sampaikan oleh Johansyah Syafri mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada pihak Aramco Asia Singapore, Global Environment Centre (GEC), Yayasan Gambut (YG) dan LSM Bahtera Melayu, yang telah peduli dan melestarikan lingkungan melalui program Konservasi Mangrove Berbasis Masyarakat.
Khusus kepada Aramco Asia Singapore, Johan mengucapkan terima kasih telah menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai lokasi program Konservasi Mangrove fase kedua. Setidaknya ada 4 lokasi yang sudah dilakukan konservasi mangrove dari pihak Aramco Asia Singapore.
“Kami sangat menyambut baik dan mendukung program ini, karena memiliki nilai-nilai positif yang bisa diperoleh, baik itu untuk pelestarian lingkungan, pemulihan alam, iklim serta faktor perekonomian masyarakat. Banyak nya manfaat yang bisa di dapat kan dari penanaman maupun pengelolaan pohon mangrove salah satunya yaitu, menjadi tempat ekosistem hewan-hewan laut seperti kerang, lokan, siput, kepiting dan hewan-hewan lainnya.
Untuk itu perlu adanya sinergi, kolaborasi serta komitmen bersama dalam merawat dan menjaga lingkungan hutan mangrove secara berkelanjutan Kepada semua pihak. Terutama komunitas peduli mangrove yang ada di Kabupaten Bengkalis, diminta supaya komitmen dalam melakukan pelestarian hutan mangrove.
Mantan Kadis Kominfotik meminta kepada semua kelompok komunitas mangrove, supaya setiap kegiatan konservasi mangrove melibatkan mahasiswa dan siswa, sehingga dapat menambahkan ilmu pengetahuan serta mengedukasi tentang bagaimana cara melestarikan lingkungan.
Johan juga menjelaskan bahwa lajunya abrasi pantai di pulau Bengkalis mencapai 59 hektar pertahun, sedangkan sedimentasinya hanya 16,5 pertahun. Proses sedimentasi akan terbantu apabila pantai-pantai ini dihijaukan dengan taman-taman pohon mangrove.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Aramco Asia Singapore, Global Environment Centre (GEC), Yayasan Gambut (YG) bersama LSM Bahtera Melayu dan juga kelompok mangrove yang ada di Kabupaten Bengkalis yang telah peduli terhadap pemulihan lingkungan”.
Sementara itu Aramco Asia Singapore Patsy Koh, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis atas dukungan serta menyambut baik kegiatan projek konservasi mangrove di fase kedua ini.
“Kami merasa terhormat atas sambutan hangat dari pemerintah Kabupaten Bengkalis, kehadiran kami disini tidak hanya untuk menutup rangkaian program projek Konservasi Mangrove fase kedua, tetapi kami insya Allah akan melanjutkan program fase ketiga, sesuai dengan permintaan Bupati Bengkalis yang disampaikan Johansyah Syafri tadi”.
Selanjutnya Patsy menjelaskan bahwa kehadiran teman-teman dari Aramco Asia Singapore meluncur program ini, bukan hanya untuk menghadapi tantangan dari abrasi pantai, namun juga untuk menambah pemahaman masyarakat bagaimana cara melestarikan lingkungan yang baik dan benar.
Ketua LSM Bahtera Melayu Defitri Akbar juga menyampaikan bahwa kegiatan konservasi maupun restorasi mangrove yang telah dilakukan kawan-kawan Aramco Asia Singapore, Global Environment Centre (GEC), Yayasan Gambut (YG) hari ini merupakan investasi, yang harus dijaga dan dirawat untuk masa depan para generasi penerus.
“Jadi kalau investasi ini tidak dilanjutkan, didukung atau tidak dijaga maka kegiatan yang kita lakukan ini hanya sia-sia saja. Untuk itu mari kita bersama-sama bersinergi untuk menjaga serta melanjutkan program ini, supaya harapan serta keinginan kita semua untuk mewujudkan lingkungan hijau di Negeri Junjungan tercapai. ”
Pihak Aramco Asia Singapore Patsy Koh bersama Manager Forest and Coastal Programe at Global Enviroment Centre GEC Nagarajan Rengasamy menyerahkan bibit pohon mangrove kepada para kelompok komunitas mangrove sebagai salah satu bentuk simbolis.
Setelah menutup seremonial Projek Restorasi Mangrove Aramco Asia Singapore fase kedua, rombongan langsung menuju ke lokasi sekaligus melakukan penanaman bibit mangrove di lokasi Kelompok Paghet Seghagah Kelapapati, tepatnya di Jalan Kelapapati laut.