Dinkes Bengkalis Sosialisasikan Germas Di 11 Kecamatan Sekabupaten Bengkalis

BENGKALIS –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis melakasanakan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di 11 kecamatan Sekabupaten Bengkalis tahun 2023, Germas merupakan salah satu program unggulan di bidang kesehatan yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang tertuang dalam Instruksi Presiden RI No 11.

Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis melalui Dewi Trini.SKM.,MKM Subkoordinator Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan, Germas merupakan tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat.

“Tujuan terlaksananya kegiatan Germas melalui penyampaian kepada camat, kepala desa, kader dan penanggungjawab program dipuskesmas, agar tersebar luasnya informasi tentang Germas, adanya advokasi pada pengambilan kebijakan di tingkat Kabupaten, Kecamatan, maupun Desa/Kelurahan  dalam bentuk kebijakan yang mendukung Germas.” kata Dewi

Dewi Triani menambahkan, dalam sosialisasi ini dipaparkan tentang kegiatan Germas yang antara lain meliputi penyediaan lingkungan sehat seperti air bersih, jamban sehat dan membersihkan lingkungan dengan penerapan budaya gotong royong, membudayakan konsumsi buah dan sayur dalam rumah tangga, meningkatkan kebugaran secara rutin dengan melakukan aktivitas fisik, memeriksa kesehatan secara rutin, mengembangkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan kerja, sekolah, fasilitas kesehatan serta tempat-tempat umum lainnya serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Menurut Dewi Triani saat ini sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. perubahan pola ini disebabkan karena berubahnya perilaku manusia.

“Pada era tahun 1990 an penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah penyakit menular. namun sejak 2010, penyebab terbesarnya adalah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan diabetes, resiko penyebab maraknya PTM, disebabkan berubah nya gaya hidup masyarakat seperti kurang olahraga, pola makan tidak sehat, minum minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok.

“Selain masalah tersebut, saat ini Indonesia mengalami persoalan gizi serius hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting (gagal tumbuh) pada balita. stunting merupakan gambaran terjadinya gangguan pertumbuhan fisik, otak, kecerdasan, dan metabolisme tubuh. Sedangkan anak yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap, berisiko menderita kecacatan hingga kematian. Oleh karenanya membutuhkan penanganan serius dengan melibatkan berbagai pihak lintas sektor.” Jelas Dewi lagi

Dewi Triani juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat mendukung pelaksanakan Germas dan serta berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. sebab meski PTM merupakan penyakit berbiaya tinggi, namun masih dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat.

“Kita harus mampu melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut, caranya dengan pembudayaan Germas meliputi peningkatan aktivitas fisik, peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat.” Pungkas Dewi ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *