BENGKALIS,Classnews.id – Kedatangan Dr Bagus Santoso wakil Bupati Bengkalis bersama beberapa kepala OPD, Camat Bantan, Danposal dan Wakil Rakyat ke Desa Muntai Kecamatan Bantan menemui 6 keluarga nelayan yang sudah 12 hari di tahan pemerintah Malaysia akibat melaut atau mencari ikan di wilayah mereka ( Ilegal Fishing) dan memastikan pemerintah hadir ditengah tengah warganya dan menunjukkan rasa kebersamaan dan empati atas musibah yang dihadapi 6 nelayan Bengkalis.Senin (17/06/24).
Di suasana perayaan hari raya idul adha 1445 H raut wajah 6 keluarga nelayan terdiri dari istri – istri nelayan yang berharap ada kepastian tentang keberadaan suami mereka berharap bisa cepat pulang kembali ke Indonesia.
Kades Muntai Muhammad Nurin menceritakan warganya yang melaut,” Rabu 05 Juni warga kami dengan dua perahu melaut yang terdiri 6 nelayan ( 5 warga Muntai dan 1 warga Kembung luar) dapat informasi kamis 06 Juni dua perahu dan 6 nelayan ditahan petugas Malaysia,” kata Muhammad Nurin, di pendopo kantor Desa Muntai.
Nurin menambahkan,”Dan salah satu istri nelayan mendatangi saya dan informasi kedua perahu tersebut hayut dibawah angin ke wilayah perairan Malaysia dan kami sudah laporkan ke Camat Bantan dan Danposal untuk memberikan informasi yang pasti keberadaan warga kami,” harap Nurin.
Kades Muntai juga mengatakan bahwa warga desa Muntai sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan melaut mencari ikan sudah dilakukan turun temurun beberapa generasi.
” Selama ini nelayan kita tidak pernah ditahan pihak marine Malaysia dan yang sekarang ini hampir 12 hari,” kata Muhammad Nurin.
Sementara itu Rafli Kurniawan, Camat Bantan, menambahkan setelah mendapatkan informasi dari kades Muntai kita langsung berkoordinasi ke KJRI di Johor Baru.
” Pihak Malaysia sedang melakukan siasat (penyidikan) dan kondisi 6 nelayan kita sehat di Malaysia,” kata camat Bantan
Rafli Kurniawan berharap kedepannya,” Dengan kejadian ini diharapkan para nelayan bisa mendapatkan informasi atau kemudahan melaut di wilayah perbatasan antar negara dan apabila ada kejadian baik nelayan kita atau nelayan dari Malaysia ada semacam satgas atau tim agar bisa diselesaikan dengan cepat.” kata Camat Bantan.
Atas kejadian dihadapi enam nelayan kita yang dianggap telah melakukan pencurian ikan atau ilegal fishing di negara tetangga. Pemerintah kabupaten Bengkalis akan terus berupaya terutama ke pemerintah pusat agar bisa secepatnya membebaskan nelayan kita dari tuntutan hukuman yang berlaku di negara Jiran.
Dr Bagus Santoso wakil Bupati Bengkalis mengatakan,” atas nama pemerintah kabupaten Bengkalis merasa galau dari ibu Kasmarni terutama yang dihadapi keluarga yang ditinggal sudah ada 12 hari ditahan di negeri Jiran tapi saya ada mendapatkan khabar baik,” kata Bagus Santoso.
Kemudian Bagus mengatakan,”Secara administrasi lintas batas nelayan kita sudah masuk ke wilayah mereka dan informasi karena hayut kedua perahu dengan itu kita sudah menghubungi
Konsulat Malaysia di Medan Muhammad Aksiran mengatakan 6 nelayan kondisi sehat sudah didampingi KJRI di Johor ( pk Sidik) dan saat ini pemerintah kontak antar negara dengan negara (G to G) secepatnya akan dipulangkan,” kata Bagus Santoso dihadapan keluarga nelayan dan masyarakat desa Muntai dan Danposal Bengkalis, Harisman juga memastikan kondisi 6 nelayan kita sehat.
Bagus Santoso memastikan bahwa Pemerintah kabupaten Bengkalis dari Bupati Bengkalis sampai ke kades tetap memperhatikan warganya mengalami musibah dan hadir, mengawal dan menghadapi agar 6 nelayan cepat pulang ke Bengkalis.
Sebelumnya Sopyan, Wakil DPRD kabupaten Bengkalis mengatakan dengan kejadian ini membuat kita bersedih dan kedepannya perlu ke hati hatian warga Bengkalis untuk melaut.
” Karena rana ini antar negara, pemerintah daerah sudah berusaha dan permasalahan ini antar negara untuk menyelesaikan,” kata Sopyan.
Nelayan nelayan sudah dibekali kartu nelayan, Sopyan Perikanan Pemkab Bengkalis mengatakan,” Sebagian besar nelayan di desa Muntai sudah punya kartu identitas nelayan yang terdaftar sampai ke pusat dan identitas nelayan kelengkapan dokumen izin menangkap ikan harus dibawah melaut.” kata Sopyan.
Wakil Bupati Bengkalis juga berpesan ke Dinas perikanan apabila 6 nelayan warga Bengkalis sudah dipulangkan kembali diharapkan alat tangkap dari perahu, jaring Rawai tidak kembali segera di ganti dari Dinas perikanan .
Keluarga nelayan yang diwakili Farida (Istri Agus nelayan) juga profesi pengajar di pesantren mengucapkan terima kasih terhadap pemerintah daerah kabupaten Bengkalis.
” Kami sudah 12 hari menunggu kepastian suami kami dan saat ini anak anak putus sekolah untuk makan masih ada kami berharap suami pulang dan perahu dan alat tangkap pulang ini sama dengan ladang di daratan kami perahu dan alat tangkap,” ujar Farida yang sudah menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang S1 dan S2.
Selanjutnya Kadis Sosial, Paulina memberikan bantuan beras dan kebutuhan lainnya ke 6 Keluarga Nelayan.