Antisipasi Keandalan Listrik di Lapas Bengkalis, PLN Bengkalis Target Maksimal 90 Menit Pemadaman

BENGKALIS,Classnews.id – Listrik merupakan kebutuhan utama di lembaga pemasyarakatan khususnya Lapas Bengkalis yang kondisinya sudah over kapasitas (saat ini ada 1755 warga binaan,-) dengan itu perlu antisipasi terutama terhadap kehandalan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara dalam hal ini ULP PLN Bengkalis melakukan koordinasi dan juga pemantauan langsung ke Lapas Bengkalis, Selasa (02/07/24).

oppo_2

Manager Unit Layanan Pelanggan PLN Bengkalis Ashqalany Aulia Rahman beserta stafnya disambut Muhammad Lukman, Kalapas Bengkalis, Mey Yudiansyah dan juga Taufik Hidayat, Camat Bengkalis ikut hadir di ruang Kalapas Bengkalis.

Sebelumnya beberapa hari lalu di areal Lapas Bengkalis terjadi pemadaman listrik dan pihak lapas telah berupaya dengan menghidupkan genset agar penerangan di dalam lapas bisa terjamin sebelum perbaikan dilakukan pihak PLN.

Sementara itu Ashqalany Aulia Rahman mengatakan,” Kami berupaya melakukan perbaikan terutama travo yang menyebabkan pemadaman yang berada di depan kantor Disdik Bengkalis dan malam itu juga kita sudah bisa hidup lagi,” ujar Manager PLN Bengkalis

Wilayah pulau Bengkalis dibagi 4 wilayah atau penyulang dengan itu areal Lapas Bengkalis akan diupayakan mendapatkan jalur khusus terutama apabila terjadi pemadaman listrik dan masa perbaikan PLN menargetkan maksimal 90 menit. Dengan optimalisasi genset dimiliki Lapas Bengkalis saat ini hidup maksimal 2 jam.

” Dengan adanya 4 penyulang yang membagi wilayah jaringan listrik dan Lapas Bengkalis akan terhubung di 2 penyulang apabila ada pemadaman listrik dari salah satu penyulang maka Lapas Bengkalis masih bisa hidup,” ujar Ashqalany.

Hal ini dikatakan Kepala Lapas Muhammad Lukman saat di kunjungi manager PLN Bengkalis Muhammad Asqhalany dan camat Bengkalis Taufik Hidayat Selasa (2/7/2024) pagi.

Sebelumnya Kepala lapas Bengkalis, Muhammad Lukman melakukan koordinasi terkait dengan kesediaan pasokan listrik dan kelancaran pasokan dari PLN, diperuntukkan kebutuhan air dan kipas. Prioritas utama apabila lampu padam maka yang pertama dilakukan menyampaikan pemberitahuan kepada semua warga binaan terhadap kondisi yang terjadi.

“Kita sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), apabila terjadi gangguan mati lampu wajib menyampaikan pemberitahuan untuk semua ruangan, dan kita maksimalkan juga pemakaian genset yang ada,”kata Muhammad Lukman.

Koordinasi yang dilakukan ini sebagai antisipasi gangguan keamanan, salah satunya peningkatan layanan untuk warga binaan salah satunya listrik tidak selalu padam.

“Kalau pada tidak terlalu lama, syukurnya nanti ada jalur khusus yang nantinya dikelola lebih lanjut oleh pihak PLN, disamping kami memaksimalkan mesin genset yang ada, kalau untuk bertahan dua jam masih bisa digunakan tapi kalau lebih takutnya tak mampu, apalagi di sini sudah over kapasitas,”ungkapnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *