MANDAU, CLASSNEWS.ID – 5 tahun lalu jalan Dewi Sartika Padat dan Semrawut, begitulah arsip berita Jumat, 25 Januari 2019 | 19:59 WIB dari RIAUPOS.CO. Jalanan padat dan semrawut plus sempit, di sepanjang jalan kiri-kanan berjejer pedagang kaki lima. Tak hanya menempati bahu jalan, barang dagangan memakan badan jalan. Akibatnya, laluan untuk kendaraan semrawut.
Bandingkan Sekarang ( 12/11/2024) Bupati Kasmarni datang menyapa sambil belanja keliling pasar dari los Ikan, Ayam, Daging, Los Lambok2 sampai Los SBY ( Sibuyuang). Sebagai pemimpin negeri Ia berkomitmen terus melakukan revitalisasi pasar legendaris.
Menurut historisnya berdirinya pasar Sartika atas inisiasi tokoh masyarakat Alm Sidi Toyo.
“Dulu di salah satu titik di pasar ini penuh dengan sampah. Alhamdulillah, sekarang sudah dibenahi, ada truk sampah sekarang dan tidak bertumpuk sampah-sampahnya, saat ini jalannya sudah bisa dilalui sekarang,” puji Jusriadi kepada Kasmarni.
Cerita Pasar Kartika tak pernah ada habisnya, jejak media pernah mewartakan Pasar Kartika terkena musibah kebakaran hebat pada tahun 2013. Kerugian ditaksir Capai Rp 2 Miliar.
Kebakaran berulang di pasar persimpangan Jalan Dewi Sartika-Jalan Jaya Murni, Kelurahan Duri Barat, waktu dini hari diperkirakan menelan kerugian mencapai Rp 2 miliar pada Jum’at (8/4/2022) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Sempitnya jalan membuat mobil Damkar sulit masuk mendekati lokasi. Itu dulu sekarang sudah bagus.
Kapan Pasar Kartika berdiri ? Sekitar 20 tahunan yang lalu. Diantara perintisnya sosok terkenal Alm Sido Toyo. Menurut keterangan Ajo Army tokoh yang dituakan dikalangan pedagang. Ia juga didaulat sebagai Dewan Pembina Persatuan Pedagang Ayam Duri dan sekitarnya ( Perpadu ).
Menurut keterangan Ajo Army Pasar Kartika asal muasalnya bernam Pasar Denai. Kondisinya lembah rawa-rawa. Pasar ini terkenal hingga sekarang karena los Ikan, Daging dan Ayam yang lengkap.
Singkat ceita oleh alm Sidi Toyo dibuat kerjasama (red- kontrak ) antara pemilik tanah dengan pihak pasar berlanjut generasi muda Aldo Bareto. Ajo Army berharap kerjasama yang berkelanjutan antara pemkab Bengkalis dengan pengurus dan pedagang pasar untuk membangun ekonomi dan memajukan Kota Duri.
Pasangan Kasmarni Bagus Santoso ( KBS ) menaruh perhatian serius terhadap keberadaan pasar. Pada Masa kepemimpinannya KBS mendorong Kedudukan Pasar sangatlah urgent dalam memajukan Kegiatan Ekonomi lokal.
Kasmarni Bagus Santoso sadar berdirinya Pasar Sartika karena terpenuhi syarat mendasar yaitu terjadi transaksi barang yang diperjualbelikan, pedagang, pembeli, kesepakatan harga barang, serta tak ada paksaan dari pihak manapun.
Belakangan pasar tidak hanya dimaknai sebagai tempat transaksi jual beli semata, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk tempat refreshing dan silaturahmi.
Catatan ; Dr Bagus Santoso Cawabup Pasangan Cabup Kasmari