BENGKALIS,Classnews.id – Membeli baju baru saat Ramadan terutama menjelang lebaran merupakan tradisi turun-temurun yang sudah ada di Indonesia, karenanya tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan lebaran.Sementara itu, masih banyak masyarakat kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan membeli baju baru untuk merayakan Lebaran.
Bazar Ramadan Dinas Sosial sejak pagi pukul 08.30 Wib didatangi warga Bengkalis yang mayoritas kaum wanita antri di depan pagar kantor Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis jalan Antara Bengkalis, yang bersamaan pembukaan Bazar Ramadan pakaian layak pakai, 20 Maret 2024.
Tampak hadir Staf ahli Bupati Bengkalis Johansyah Safri mewakili Bupati Bengkalis membuka pasar Bazar Ramadan dan juga perwakilan dari OPD juga camat Bengkalis dan Bantan.
Kepala dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, Paulina memastikan kegiatan sosial dengan tag line ‘Ramadhan Kereem Dinsos Keren’ telah terkumpul 3000 pcs pakaian yang terdiri dari pakaian atas wanita, baju koko, anak anak dan tas sepatu dari berbagai donatur.
“Kegiatan bazar ramadan pakaian layak pakai dilaksanakan tahun kedua. Donasi berasal dari pegawai di OPD – OPD Pemkab Bengkalis, masyarakat juga ada donatur dari Meranti dan Pekanbaru juga,” kata Paulina, Rabu (20/93/24).
Paulina menambahkan diharapkan kegiatan ini bisa menjadi rutinitas tahun depan dengan memperluas tempat bazar ramadan pakaian layak di luar pulau Bengkalis.
Pelaksanaan Bazar Ramadan Pakaian layak pakai dilaksanakan dua hari (20-21/03/24) dengan menyediakan 500 kupon.
“Kami berharap masyarakat yang sudah antri bisa mengambil 5 pcs pakaian per warga dan kita memberikan pilihan ada 3 pilihan berdasarkan sortiran karyawan kami dan juga ada bonus sepatu dan pakaian anak-anak,” terang Paulina.
Sementara itu Johansyah Safri menambahkan atas nama pemerintah daerah kabupaten Bengkalis kami memberikan apresiasi dan merupakan rasa kepedulian sosial dan kebersamaan terutama untuk masyarakat kurang mampu
Johansyah mengatakan Kesejahteraan belum menyentuh ke semua masyarakat masih ada 6.31 persen masyarakat miskin di kabupaten Bengkalis dan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang tidak mampu yang belum dipenuhi adalah pakaian.
Dan kegiatan ini akan menjadi kegiatan positif dan masyarakat penerima dapat masyarakat memenuhi kebutuhan mereka dan kegiatan ini menjadi integrated program salah satu upaya mengurangi kemiskinan termasuk dari kriteria dari BPS (ada 14 indikator) dan pakaian indikator ke 9 bisa mengurangi kuantitatif kemiskinan.
“Apabila terpenuhi indikator ke 9 dari BPS (Badan Pusat Statistik) dimana warga dalam satu tahun tidak bisa membeli 1 stel pakaian baru maka dengan adanya bazar ini maka warga miskin tersebut sudah mendapatkan pakaian layak,” ujarnya.