BENGKALIS ,Classnews.id – Kesenian jaranan merupakan seni budaya yang di dalamnya ditampilkan gerak-gerik tari. Dimainkan oleh berbagai pemain seperti Pentulan, Celengan, Barongan, dan para pemain Jaranan itu sendiri, selain itu juga terdapat alat musik yang mengiringi pertunjukan Jaranan seperti gamelan, kenong, gendang, dan gong.
Kesenian Kuda Lumping atau Turonggo Sekar Budoyo yang baru di aktifkan kembali di Desa Wonosari kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Riau beranggotakan sebanyak 38 orang.
Peresmian grup Turonggo sekar budoyo ini dilaksanakan di pasar ramadhan Jalan Bengkalis dekat sungai bengkel kota Bengkalis pada Sabtu 13 Juli 2024 oleh bupati yang diwakili staf ahli bupati bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia Johansyah Safri dan di hadiri oleh berbagai pihak seperti grup jaranan WMB Batam, Kabupaten Siak, Dumai dan Jaranan Kabupaten Bengkalis.
Ketua Grup Turonggo Sekar Budoyo Desa Wonosari Bripka Deri Andrianto S.Sos merupakan Bhabinkamtibmas kelurahan Bengkalis kota dan Rimbas Sekampung menyebutkan grup ini terbentuk mulanya karena masyarakat pencinta budaya asal Sidoarjo-Jawa timur ini mulai memudar, berdasarkan kesepakatan bersama untuk kembali mengaktifkannya.
“Budaya jaranan kuda lumping ini sudah ada di Desa Wonosari tapi tidak aktif maka atas kesepakatan bersama kembali di bentuk grup dengan nama Turonggo Sekar Budoyo,”kata Bripka Deri Andrianto Selasa (16/7/2024).
Grup Turonggo Sekar Budoyo yang baru diresmikan dikatakan Deri Andrianto yang juga Bhabinkamtibmas Kelurahan Bengkalis kota dan Rimbas Sekampung ini sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya lokal meskipun berasal dari tanah jawa, tetapi tetap budaya Indonesia.
“Kita sudah membentuk grup ini untuk meningkatkan dan menggali budaya daerah serta melestarikannya, Alhamdulillah di desa Wonosari kecamatan Bengkalis sudah ada anggota kita sebanyak 38 orang,”kata ketua.
Deri juga menyampaikan intinya untuk melestarikan seni kesenian kuda lumping dan jaranan ini sebagai salah satu kebudayaan Indonesia dan patut dilestarikan serta sebagai sarana hiburan khususnya bagi masyarakat di negeri junjungan dan masyarakat jawa yang bertempat tinggal di Bengkalis.
“Jaranan juga salah satu hiburan rakyat di negri junjungan kabupaten Bengkalis, dan saya juga berharap kepada generasi muda untuk ikut serta berpartisipasi menjaga serta menghormati tradisi yang telah ada, serta tidak punah kedepannya,”ujar pria yang beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai Bhabinkamtibmas terbaik di jajaran Polda Riau.
Dengan terbentuknya grup kesenian ini Deri Andrianto berharap adanya kolaborasi dengan seni budaya dari suku lainnya seperti suku melayu terkenal dengan tari zapinnya, suku minang dengan tari-tariannya, suku Tionghoa dengan barongsai serta suku lainnya.
“Saya selaku ketua juga menyampaikan keterbukaan bagi masyarakat yang ingin bergabung dan ingin mempelajari kesenian ini dipersilakan, bulan saja bagi suku Jawa tetapi dari suku melayu atau suku-suku lainnya,”kata Deri Andrianto yang bersuku melayu ini.