BENGKALIS, Classnews.id – Ketersediaan air baku di waduk Wonosari dan waduk WBS Sumatra III mengalami kekeringan dalam beberapa hari ini menyebabkan suplai air ke pelanggan mengalami gangguan terutama debet air hanya mencapai 40 liter/ detik. Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santosa melakukan tinjauan langsung ke waduk tersebut.
Bagus Santosa mengatakan kebutuhan air semakin tinggi bagi penduduk dan waduk hanya satu tidak bertambah.
” Dari zaman dulu waduk tidak bertambah dan pertumbuhan penduduk makin banyak untuk menggunakan air dengan itu pemerintah daerah berusaha harus ada penambahan waduk dan kita hitung bersama dan kemudian kita usahakan menanam pohon disekitar waduk,” kata Bagus Santosa, Selasa (25/11/25).
Kemudian Bagus Santosa menambahkan akan dilaksanakan penyodetan air dari sungai Bantan yang akan dilaksanakan oleh dinas PUPR di tahun 2025 kegiatan Swakelola sepanjang 2.5 km.
” Dalam konsep jangka pendek tersebut berjalan dan juga akan melakukan pipanisasi dari kanal PT Meskom Argo Sarimas(PT. MAS) yang telah direncanakan Perumda Tirta Terubuk,” ujar Wakil Bupati Bengkalis.
Sementara itu Direktur Perumda Air Minum Tirta Terubuk, Abel Iqbal mengakui selama ini perencanaan air baku masih belum matang.
” Waduk kita tanah gambut yang tidak bisa dalam hanya mencapai 2,5 meter kalau digali dibawahnya lembut harus ada penyedotan lumpur dalam beberapa waktu beda dengan waduk di tempat lain dan waduk kita memang kurang dari perhitungan d tim dari jepang waduk kita cukup harus tersedia 20 waduk dibuat,” kata Abel Iqbal
Abel juga memastikan kontinuitas air baku seharusnya tetap kita jaga dan saat ini kita lihat air dari darat terbuang kelaut dan akan dimanfaatkan dengan membangun sodetan oleh PUPR.
Dari perhitungan tenaga ahli dari kementerian PU, Kasian melihat waduk Wonosari merupakan waduk tada air hujan yang sumber air baku masuk tidak ada sehingga air berkurang dan penggunaan air 1000 kubik/ hari dan perbulan bisa mencapai 40.000 kubik/ bulan.
” Kita bisa menghitung berapa kebutuhan air baku harus tersedia dari upaya jangka pendek kita akan bangun sodetan dari sungai Bantan dan juga normalisasi tali air yang bersumber dari PT. MAS,” ujar tenaga ahli kementerian PU.
Air bersih merupakan publik servis dan Perumda Tirta Terubuk Bengkalis bertindak sebagai operator dan investasi adalah tanggung jawab pemerintah daerah.
“Untuk jangka menengah mengambil air dari kanal utama PT Meskom dengan saluran tertutup menggunakan pipa dan jangka panjang adalah tetap menambah waduk juga pengamanan daerah sekitar lakukan penghijauan dan ini bukan hanya tugas Perumda juga stekholder dan masyarakat ikut berperan,” terang Kasihan.
Diharapkan dalam beberapa hari ini akan turun hujan di kota Bengkalis agar bisa kembali waduk terisi dengan itu proses operasi instalasi pengolahan air milik Perumda Tirta Terubuk bisa berjalan dengan normal.













