Jasad Pria Bersimbah Darah di Depok Ternyata Maling HP yang Kena Celurit Pemilik HP

 Jakarta – Kasat Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Polisi Yogen Heroes Baruno mengungkapkan jenazah yang ditemukan di dekat kandang sapi tukang rongsok berinisial M, 43 tahun.

M diketahui maling HP yang tewas dibacok oleh pemilik HP berinisial CH, 26 tahun. Yogen mengatakan bahwa M baru dua minggu tinggal di wilayah Kecamatan Tapos Kota Depok.

“Saat ini kami mencoba menghubungi keluarganya di Banjarnegara,” kata Yogen, Rabu, 15 Maret 2023.

Yogen menceritakan kronologi kasus ini bermula saat M tertangkap basah saat mencuri ponsel milik warga berinisial CH sekitar pukul 05.00 WIB. Saat diamankan CH bersama beberapa warga, M ternyata melakukan perlawanan dan memukul yang diduga mengenai rahang sebelah kiri CH.

“CH lantas membacok M dengan sebilah celurit yang sudah disiapkan sebelumnya. M terkena luka bacokan pada bagian punggung sebanyak satu kali,” ucap Yogen.

Saksi yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan informasi kepada Polsek Cimanggis dan Polres Metro Depok. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi telah mengamankan CH di rumahnya.

“CH sudah diamankan di lokasi kejadian,” tutur Yogen.

Sementara, Adik CH, yakni AR, 16 tahun mengungkapkan bahwa abangnya tidak sengaja dan refleks melukai pria yang mencuri HP, dirinya pun menceritakan kronologinya.

“Ibu saya buka jendela, karena sudah pagi habis buka jendela, ibu saya balik lagi ke kamar, kucing saya lari dari depan, kalau tidak kenal sama orangnya biasanya takut, kucing saya masuk,” kata AR.

AR melanjutkan, CH masuk melihat seperti ada bayangan orang di ruang tamu dan saat diintip ternyata benar ada yang masuk ke rumahnya.

“Abang saya langsung teriak dan tanya, loe siapa, lalu orang itu kabur bawa HP saya yang ada di ruang tamu,” lanjutnya..

AR mengatakan, saat itu CH spontan bangun dari tempat tidur dan mengejar pelaku, sampai ke depan jalan dan HP-nya sudah mau dibuang sama pelaku.

“Abang saya langsung merebut lagi HP yang diambil, dia dibawa ke belakang rumah saya,” katanya.

Di sana, pelaku disuruh duduk, tapi berontak tidak mau duduk sampai memukul abangnya mengenai rahang sebelah kiri.

“Abang saya minta ambilkan celurit untuk mengancam dia (pencuri HP) biar diam, tenang dulu, langsung berontak. Di sana juga ada ibu saya, tetangga dan anaknya,” paparnya.

Setelah memegang celurit, sambung AR, abangnya meminta pelaku untuk diam dan tidak ke mana-mana. Namun, abangnya dipukul kembali oleh pelaku.

“Abang kena pukul, pelaku bangun dari duduknya, putar badan dan abang saya refleks sabet (mengayunkan celurit) ke dia, dia duduk di tembok dan lompat ke bawah, di sana empang dan kebun warga,” ujarnya.

Setelah itu, warga ada yang melihat dan menanyakan CH, kata dia, CH langsung mengatakan jika itu maling dan akhirnya dikejar warga di sana.

“Ada dua orang yang kejar, tapi tidak kena. Habis itu dia lari menyeberang jalan, ke lahan kosong, di sana kaya ada empang dan di kanannya ada kali, dia lompat ke kali itu, kan ada kandang sapi, dia tergeletak di sana dan ngap-ngapan di situ,” terangnya.

Tidak lama berselang, AR menambahkan, sekira pukul 06.30 WIB Polisi datang ke lokasi dan memintai keterangan ke CH dan ibunya, yakni W.

“Bagaimana kronologinya, abang juga tidak ada niatan untuk bacok, itu buat mengancam dia doang, karena ditampol jadi refleks,” kata AR.

Sumber : www.tempo.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *