Pemkab Bengkalis Antisipasi PMK, 1500 dosis Vaksin Disebar Lindungi Hewan Ternak

BENGKALIS,Classnews.id – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkalis akan melakukan vaksinasi terhadap ternak-ternak sapi dan kerbau sebagai bagian dari upaya mengurangi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala DTPHP melalui Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda, drh H.M. Mardani, Jumat (07/02/25) mengatakan, kegiatan vaksinasi atau penyuntikan vaksin PMK terhadap ribuan ternak sapi di Bengkalis menunggu distribusi vaksin PMK dari pusat sebanyak 1500 dosis dalam minggu ini.

“Untuk vaksinasi PMK terhadap ternak sapi yang terinfeksi virus PMK di dua wilayah di desa harapan baru dan kelurahan talang mandi kecamatan Mandau” katanya.

Pada 12 Januari, empat ekor sapi Peranakan Ongole (PO) jantan dan satu ekor sapi betina menunjukkan gejala serupa dengan kasus sebelumnya. Kemudian, pada 19 Januari, satu ekor sapi Bali betina di Desa Harapan Baru juga dikonfirmasi positif PMK.

Hasil pengobatan menunjukkan perkembangan positif. “Lima ekor sapi PO di Kelurahan Talang Mandi dan satu ekor sapi Bali di Desa Harapan Baru telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan,” ungkap drh. Mardani.

Alokasi vaksin sebanyak 1.500 dosis akan diprioritaskan untuk desa-desa terdampak dan wilayah sekitarnya guna mencegah penyebaran lebih luas.

Sebelumnya DTPHP Bengkalis telah mengajukan permintaan 3.000 dosis vaksin PMK kepada pemerintah provinsi Riau.

Vaksinasi PMK pada hewan ternak tersebut sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran wabah, yang dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung maupun perantara, seperti kendaraan pengangkut dan alat-alat peternakan.

Di 2024 hewan ternak sapi terinfeksi virus PMK di wilayah kecamatan Bengkalis, dengan tiga ekor sapi terkonfirmasi positif setelah diuji di laboratorium Bukittinggi.

Hewan tersebut menunjukkan luka pada rongga mulut, khususnya di bagian gusi dan lidah. Berkat pengobatan intensif, dalam dua minggu sapi-sapi tersebut dinyatakan sembuh.

Menurut Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda, drh. H.M. Mardani, upaya vaksinasi telah dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. “Sepanjang 2024, kami telah melakukan vaksinasi terhadap 10.300 ekor ternak, mencakup 72% kambing, 12,3% sapi, dan sebagian pada ternak babi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *