BENGKALIS, Classnews.id – Dalam lima tahun belakangan ini di kabupaten Bengkalis terutama di pulau Bengkalis dan juga pesisir kecamatan Bukit batu dan juga pulau Rupat telah banyak bermunculan usaha budidaya tambak udang jenis Vanamei kegiatan ini di awal budidaya memberikan hasil atau keuntungan yang besar bagi pengusaha tambak udang dengan berjalan waktu usaha tambak udang jenis Vanamei mulai redup penyebab timbulnya penyakit udang yang mematikan.
Sebelumnya munculnya tambak tambak udang di pesisir pantai pulau Bengkalis diduga beberapa kelompok masyarakat dan pihak desa melakukan penjualan lahan yang merupakan kawasan hutan dan pengusaha melakukan cetak kolam secara sembarangan tanpa melihat daya dukung lingkungan sekitar.
Dengan itu Kejaksaan Negeri Bengkalis melakukan pemanggilan terhadap penguasa tambak udang dan langsung terjun kelapangan memeriksa beberapa titik lokasi budidaya tambak udang Vannamei tersebut..
Kepala seksi Inteligen Kajari Bengkalis, Resky Pradana Romli mengatakan,”Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bengkalis telah Melakukan Pemeriksaan di beberapa Titik Lokasi Tambak Udang Dengan Mendatangkan Ahli Kehutanan dan Ahli Lingkungan dalam rangka penanganan perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Tambak Udang pada Kab. Bengkalis.” kata Kasi Intel, Minggu (13/10/24).
Kemudian Resky menambahkan,”Status penanganan perkara tersebut telah naik ke tahap penyidikan (sidik) dalam kurun waktu di penyelidikan (lidik) hanya dalam waktu 18 hari kerja,” ujarnya.
Dalam melakukan pemeriksaan lapangan ditemukan Pelaku Usaha Melakukan Kegiatan Usaha Di Kawasan Hutan dengan cara membabat Hutan Bakau yang ada di Pinggir Pantai.
Tidak hanya itu diduga Limbah hasil usaha tidak diolah sebagaimana mestinya sehingga tambak udang yang dibangun di pinggir laut dapat menimbulkan sejumlah bahaya lingkungan dan kesehatan yang dapat merusak ekosistem laut.
Kerusakan lingkungan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas air, mempengaruhi kehidupan biota laut, dan merusak habitat alami sehingga mengganggu perekonomian Masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut.