Perlunya Strategi Inovatif untuk Optimalisasi Pengawasan Keamanan Pangan

BENGKALIS, Classnews.id – Paska Covid -19 lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan akan terjadi ‘Pendemi gula’ telah meluncurkan inisiatif untuk mengurangi asupan gula dan kalori. Irawadi ,Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis. Permasalahan kesehatan terkait gula yang sedang berlangsung, terutama yang terkait dengan peningkatan konsumsi gula dan dampaknya terhadap kesehatan seperti obesitas dan diabetes.

” Diabetes data dari diskes naik 200 persen. Diperlukan pengawasan keamanan pangan khususnya produk kemasan mengandung gula tambahan tinggi dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang signifikan khususnya anak anak,” ujar Irwandi yang mewakili Plt Kadis kesehatan yang membuka Forum Konsultasi Publik bertema “Sinergitas dan Kolaborasi Meningkatkan Pengawasan Keamanan Pangan”, pada Rabu (26/11/2025) di Aula Hotel Surya Bengkalis.

Irawadi, menegaskan pentingnya pengawasan pangan dalam melindungi masyarakat dari risiko kesehatan.

Isu keamanan pangan merupakan salah satu tantangan penting dalam upaya melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat pangan yang tidak memenuhi standar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pangan yang aman tidak hanya menjadi kebutuhan dasar, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup, produktivitas, serta pertumbuhan ekonomi daerah.

Irawadi juga menekankan bahwa dalam era globalisasi, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci pengawasan pangan.

“Tidak ada satu instansi pun yang dapat bekerja sendiri untuk memastikan pangan yang beredar aman, bermutu, dan layak konsumsi. Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan persepsi, berdiskusi, dan merumuskan rencana aksi bersama,” tegasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui Bidang Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik bertema “Sinergitas dan Kolaborasi Meningkatkan Pengawasan Keamanan Pangan”, pada Rabu (26/11/2025) di Aula Hotel Surya Bengkalis.

Kegiatan ini diselenggarakan Bidang Sumber daya kesehatan diskes kabupaten Bengkalis digelar sebagai upaya memperkuat pengawasan pangan serta meningkatkan mutu produk pangan industri rumah tangga agar mampu bersaing di pasar modern, baik domestik maupun internasional.

Ketua Panitia Pelaksana, Mirna Junita, dalam laporannya menjelaskan bahwa forum ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pangan di masyarakat.

“Forum ini kita laksanakan dalam rangka meningkatkan keamanan dan mutu produk pangan industri rumah tangga yang beredar, sehingga mampu bersaing di pasar modern baik domestik maupun internasional,” ungkapnya.

Forum tersebut diikuti 70 peserta, terdiri dari 40 orang utusan organisasi perangkat daerah, organisasi, TNI-Polri, Bhayangkari, serta Persit, dan 30 orang pelaku usaha dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Para peserta juga mendapatkan materi dari tiga narasumber, masing-masing akademisi Politeknik Negeri Bengkalis, perwakilan BPOM Dumai, dan Dinas Kesehatan Bengkalis.

Melalui forum ini, Dinas Kesehatan Bengkalis berharap terwujudnya sinergi antar-instansi, koordinasi pengawasan yang lebih efektif, peningkatan peran pelaku usaha dalam memenuhi standar keamanan pangan, serta pelibatan masyarakat melalui edukasi dan penguatan literasi pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *