BENGKALIS,Classnews.id – Perwakilan pelanggan yang tergabung dalam WAG mendatangi Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis. Jumat (07/06/24).
WAG Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) dibentuk oleh Perumda merupakan kebijakan direktur yang siap menampung keluhan dan laporan kondisi pelayanan pelanggan Perumda. Namun dalam pelayanannya, belum 100 persen terpuaskan.
Seiring waktu pembenahan dan perbaikan pelayanan terus dilakukan. Terutama terhadap kualitas air dengan telah dibangunnya sistim Instalasi Pengolahan Air (IPA) Nano Filter oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkalis untuk dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis.
“Kedatangan kita untuk meminta penjelasan dari pihak Perumda, kenapa air tidak mengalir ke sebagian rumah pelanggan. Dan kita minta Perumda untuk menjelaskan, apa yang terjadi,” kata Ahmad Effendi.
Sementara, Amir Syahrudin menambahkan, air merupakan kebutuhan pokok yang harus didapati pelanggan. Dan pada hari ini, Ia berharap Perumda segera membuat langkah kongkrit agar persoalan air ini selesai dan pelanggan yang tidak teraliri air mendapatkannya.
“Persoalan teknis yang terjadi di Perumda, harus segera diselesaikan. Sebagai pelanggan, tentu kita berharap air mengalir kerumah kita. Tapi nyatanya, hingga hari ini air tidak mengalir ke sebagian rumah pelanggan,” ujarnya.
Menjawab keluhan pelanggan itu, Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis, T. Syahrial yang saat menyambut empat orang perwakilan pelanggan didampingi Kasubag Produksi Adie Kurniawan, Kasubag Distribusi Abu Zimir dan SPI, Alqosim menjelaskan, terkait permasalahan pendistribusian air ke pelanggan, memang ada beberapa wilayah yang belum maksimal dan kontinyu alirannya.
Itu dikarenakan jaringan pipa yang berada diujung pipa pelayanan serta jaringan pipa yang kemungkinan ada kebocoran yang belum terdeteksi.
“Seperti baru-baru ini terdeteksi di Jembatan Sungai Bengkalis untuk wilayah Kebun Kapas dan setelah diperbaiki, pelanggan yang tidak mengalir kembali mendapatkan air,” jelas T. Syahrial.
Selain itu lanjut T. Syahrial, untuk wilayah lain yang belum, Perumda masih melakukan pendeteksian jaringan pipa.
Sekali lagi, Perumda menyampaikan bahwa, pengaruh utama terganggunya distribusi air dikarenakan pipa utama dengan ukuran 10 inci jenis PVC yang ada di Jalan Subrantas depan Perumda yang apabila ditambah dengan tekanan melebihi 4 bar, maka akan pecah.
“Dan ini sudah pernah kita lakukan. Namun pipa utama ini belum dapat diganti dengan pipa besar minimal ukuran 24 inci jenis HDPE.” ujarnya.
Dan ini sudah direncanakan sebelumnya melalui bantuan NUWSP Pusat, namun tidak terlaksana apabila terlaksana, sudah direncanakan juga akan dibangun booster pump di Desa Pedekik yang tanah booster pumpnya sudah ada. Booster ini akan melayani wilayah Kelapapati, Pedekik, sampai Sebauk.
Kemudian T. Syahrial menambahkan saat ini pelayan pendistribusian hanya terpusat di IPA Jalan HR Soebrantas. Dengan jaringan pipa yang sudah panjang, sudah direncanakan Perumda pelayanan dengan sistim booster pump untuk membagi tekanan dan pendistribusian air sehingga merata.
“Untuk itu, Perumda walaupun masih dalam tahap perencanaan dan perlu waktu untuk mewujudkan booster tersebut, Perumda akan terus berusaha untuk mencari solusi-solusi supaya air bisa sampai untuk pelanggan yang ada pada saat ini walaupun terjauh. Kami mohon maaf kepada pelanggan yang belum maksimal atau belum mengalir kontinyu airnya saat ini dan kami akan berusaha untuk memperbaikinya,” tutup T. Syahrial.