Jakarta – Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew jarang menonjolkan diri sejak mengambil pekerjaan itu pada 2021, tetapi pada Kamis dia bersaksi di depan anggota parlemen AS, banyak dari mereka curiga terhadap aplikasi media sosial milik China yang populer.
Chew sebelumnya bekerja sebagai bankir investasi di Goldman Sachs dan perusahaan investasi DST, yang merupakan pendukung awal ByteDance, perusahaan pemilik TikTok. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan dari beberapa anggota parlemen untuk melarang TikTok karena masalah keamanan nasional pada saat hubungan AS-China memburuk.
Chew, berusia 40 tahun yang lahir dan besar di Singapura, adalah juga kepala bagian keuangan dari perusahaan smartphone China, Xiaomi dan meninggalkan posisi itu untuk bergabung dengan ByteDance, Maret 2021, menjadi CEO dua bulan kemudian.
TikTok dengan tegas mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen tahun lalu bahwa Chew bukan berasal dari China dan perusahaan itu independen dari ByteDance. Chew bertugas sebagai perwira militer saat mengikuti wajib militer di Singapura dan melanjutkan untuk memperoleh gelar ekonomi di University College of London dan gelar MBA dari Harvard Business School.
Chew, yang sudah menikah dan memiliki dua anak, mengangkat profil publiknya tahun lalu dengan membuat akun TikToknya sendiri, @shou.time. Dia tidak mengizinkan anak-anaknya menggunakan TikTok karena mereka “terlalu muda,” katanya dalam wawancara.
Akun TikTok miliknya, yang memiliki lebih dari 18.700 pengikut, sering menampilkan dirinya menghadiri acara olahraga dan budaya, bersosialisasi dengan selebritas dan gambar khas lain dari sebagian besar pengguna media sosial.
Baru-baru ini ia mengepos sebuah seruan kepada pengguna TikTok di Amerika untuk membantu menolak kemungkinan larangan oleh Washington.
“Ini terjadi pada saat yang sangat penting bagi kami. Larangan ini dapat mengambil TikTok dari 150 juta Anda semua,” kata Chew, Senin, ketika dia bersiap untuk bersaksi di depan Komisi Energi dan Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Chew mengatakan TikTok tidak mengancam kepentingan AS. Ia menekankan dalam video-video bahwa aplikasi itu adalah ajang pamer karya untuk para kreator dan bahwa 5 juta bisnis AS menggunakan TikTok.
Sumber : www.tempo.co