BENGKALIS, Classnews.id – Polres Bengkalis melalui Satreskrim Unit Tipidter bersama Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) tergabung dalam Satgas pangan kabupaten Bengkalis melakukan sidak ke lokasi pengecer besar atau agen produk minyak kemasan 1 liter, Selasa (11/03/25).
Sidak ini dilakukan demi menindaklanjuti temuan penyunatan isi Minyakita oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Jakarta beberapa hari lalu.
Dinas perdagangan dan perindustrian membawa serta UPT Metrologi legal dan Sidak dilakukan dengan cara mengukur kemasan botol, ukuran font pada label, hingga berat botol dan minyak.
Termasuk mengukur isi atau volume minyak dengan menggunakan gelas ukur, baik dari minyak yang bersumber dari kemasan botol maupun refil plastik atau bantal.
Dari sidak tersebut, produk Minyakita produksi dari Deli Serdang Sumatera Utara dan Bukit Kapur di Agen CS (Cinta Sejati) di Wonosari tengah dan produk Wilmar agen PT Berkat Karya Laris di jalan Bengkalis menunjukkan jumlah isian Minyakita tidak dalam masalah atau isi kemasan sesuai.
“Hasil pengujian pada kemasan botol dan refil plastik dari tiga produsen MinyaKita masih dalam batas toleransi,” kata Zulpan, Kadis Perdagangan dan Perindustrian yang didampingi Riski Unit Tipidter Satreskrim Polres Bengkalis.
Selain itu UPT Metrologi legal juga melakukan timbangan ukur MinyaKita kemasan refel plastik atau bantal di agen CS sebanyak 80 pcs refel plastik Minyak Kita.
Zulpan menambahkan tujuannya, untuk memastikan kualitas dan keakuratan isi produk MinyaKita di pasaran.
Tim satgas pangan masih menemukan harga jual Minyakita lebih mahal dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
Minyak ini dijual sampai Rp 18.000 per liter, padahal di kemasan tertulis HET Rp 15.700 per liter.
” Kita kedepannya berharap pihak Perum Bulog bisa menjadi D1 atau agen besar agar rantai tranportasi bisa diputuskan dan pihak Bulog bisa membentuk agen D2 dan selanjutnya sampai ke pengecer dan harga eceran/HET Minyakita bisa sama dengan daerah lainnya,” terang Zulpan.
Kini, pihaknya secara teratur berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polres Bengkalis untuk memantau harga harga bahan pokok di batas kewajaran dan pemerintah berkomitmen melindungi kepentingan masyarakat.
Dan salah satu penyumbang kenaikan Inflasi di kabupaten Bengkalis adalah MinyaKita masih diatas harga eceran tertinggi.
