Sosok Kepala UPT Roro Bengkalis, Wanita Yang Tegas dan Tegar Siap Hadapi Permasalahan Di Lapangan

BENGKALIS,Classnews.id – Penyebrangan Roro dari Sumatra ke Pulau Bengkalis (Sei Selari – Sai Alam) menjadi urat nadi keluar masuk ke pulau Bengkalis dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perhubungan secara kontinyu membangun fasilitas di dua pelabuhan terutama dalam memberikan keamanan, kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna jasa penyebrangan Roro.

Setelah ditugaskan Kadis Perhubungan Rasmiati dikenal dengan Bu Iras menjabat Plt Kepala UPT Roro Bengkalis yang berpengalaman bidang transportasi atau timbangan di tunjuk langsung untuk mengendalikan pelabuhan Roro Bengkalis. Ia merupakan sosok perempuan yang tidak asing lagi dalam menangani permasalahan di pelabuhan.

Pembangunan Fasilitasi berstandar pelayanan untuk pengguna jasa penyebrangan yang sudah di siapkan Dinas Perhubungan Bengkalis akan diresmikan bupati Bengkalis Kasmarni di pelabuhan Sei Alam Bengkalis adalah bangunan kantor UPT pelabuhan Roro dan yang utama ruang tunggu para pengguna jasa penyebrangan AC dan tidak lupa ruang bagi ibu menyusui dan tempat bermain anak-anak.

“Hasil kajian cepat Ombudsman RI baru baru ini terhadap tata kelola penyebaran Roro Bengkalis salah satunya kita sudah menyiapkan standar pelayanan penumpang seperti tempat ibu menyusui, ruang tunggu ber AC tempat ibadah dan toilet dengan petugasnya,” kata Plt Kepala UPT Roro Bengkalis, Bu Iras, Jumat (08/12/23).

Salah satu tata kelola penyebaran Roro Bengkalis yang disarankan Ombudsman RI adalah Dinas Perhubungan akan mempercepat status pengolahan Penyebrangan Roro Bengkalis dari UPT pelabuhan Roro Bengkalis menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus pelabuhan.

” Dalam waktu dekat akan ada peningkatan status dari UPT pelabuhan Roro menjadi BLUD Pelabuhan dengan itu kita akan terus mengejar fasilitas pelayanan yang lebih baik lagi dan pengelolaan Pelabuhan bisa lebih cepat,” kata Bu Iras yang sebelumnya di bagian transfortasi timbangan dan mengagumi Bupati Kasmarni.

Persiapan Menghadapi Nataru

Menjelang memasuki perayaan Natal dan tahun Baru (Nataru )2024 di pelabuhan Roro Bengkalis akan didirikan posko operasi lilin Nataru yang bekerja sama lintas sektoral.

” Posko akan dimulai pada tanggal 23/12/23 seperti tahun tahun lalu dan persiapan Armada kapal beberapa hari lagi akan datan KMP Teluk Singkil dari Batam.

” Armada yang sudah kita siapkan ada 7 Armada Roro dan ditambah KMP Teluk Singkil akan menjadi 8 Armada dan apabila kepadatan penyebrangan tinggi akan kita operasikan 6 armada Roro dan 2 armada Roro Standby,” ujar Plt Kepala UPT Roro Bengkalis.

Permasalahan yang sering terjadi yang dialami Armada Roro pada saat melintas atau memasuki jalur baik dari Sei Selari maupun dari Sei Alam adalah jaring ikan nelayan sering menjadi halangan Armada Roro melintas akibatnya jaring ikan tersebut melilit kipas kapal dan nelayan meminta rugi.

” Permasalahan ini yang sering dihadapi KMP Roro apabila bila mereka menghindar jaring ikan tersebut akan ada masalah baru seperti kandas dan kalau pun terlilit jaring ikan kipas kapal akan membutuhkan waktu untuk melepaskan dan harus keluar jalur,” ungkap Iras.

Dan para nelayan menuntut ganti akibat kerusakan jaring dan pihak Armada Roro memanggil penyelam dengan memberikan upah.

” Ada beberapa waktu lalu pada saat libur ramadhan terjadi salah satu armada Roro melanggar jaring nelayan akibatnya pihak perusahaan kapal membayar penyelam Rp. 1 juta untuk melepaskan jaring dari kipas kapal dan ganti rugi ke nelayan sampai Rp. 2 juta,” kata Bu Iras.

Ketegasan Kepala UPT Roro Bengkalis semakin teruji, seperti menghadapi permasalahan adanya pengguna jasa penyebrangan roro yang tidak ikut antrian ( Menerobos masuk) dan ini merugikan pihak pemberi jasa penyebrangan armada Roro dan juga mobil angkutan barang yang kapasitas besar yang dilarang masuk karena kekuatan dermaga tidak sesuai.

” Kerugian pihak perusahaan KMP Roro apabila ada yang menerobos tanpa tiket rata rata perna 20 mobil per hari akibatnya perusahaan rugi mencapai Rp. 30 juta – Rp. 36 juta perbulan dan perusahaan akhirnya memperlambat gaji ABK kapal dan saat ini warga Bengkalis yang bekerja,” terang Kepala UPT Roro Bengkalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *