BENGKALIS,Classnews.id – Walikota dan Wakil Walikota Pematang Siantar bersama rombongan melaksanakan Ziarah ke makam Raja Siantar Sang Naualuh Damanik di kota Bengkalis. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-154 Tahun Kota Siantar dengan mengusung tema “Sapangambei-Sapangahapan.”
Wesly Silalahi SH MKn, Walikota Pematang siantar dan Wakil Walikota Pematang siantar, Herlina beserta rombongan tiba di Bengkalis disambut Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, Selasa (15/04/25).
Rangkaian kegiatan di Bengkalis salah satunya melaksanakan Ziarah ke makam Raja Siantar Sang Naualuh Damanik di jalan Bantan desa Senggoro.
Pemkot Siantar dalam memperingati hari jadi kota Siantar setiap tahun wajib ziarah ke makam raja Siantar Sang Naualuh Damanik. Bagus Santoso mewakili Pemkab Bengkalis dan warga Bengkalis menyambut dengan baik pimpinan kota Siantar dalam melakukan ziarah.
” Hubungan antara Bengkalis dan Siantar terjalin dengan harmonis dengan adanya makam raja Siantar Sang Naualuh Damanik di Bengkalis diharapkan tetap terjalin dengan histori sejarah melawan penjajah oleh raja Siantar yang dibuang penjajah ke pulau Bengkalis pada saat itu merupakan tempat tahanan seperti Nusakambangan saat ini,” kata Bagus Santoso
Bagus menambahkan sebagai bukti sejarah yang masih terawat seperti penjara Huis Van Behauring di jalan Pahlawan Bengkalis dan kuburan Belanda di jalan Cokroaminoto Bengkalis.
” Penjara Belanda ini dibangun tahun 1810 dan kuburan Belanda sekarang menjadi TPU Kristen masih tetap terawat yang menjadi sejarah,” ujar wakil Bupati.
Dimakan Raja Siantar Sang Naualuh Damanik dilakukan prosesi adat Batak Simalungun pihak peranak ( keturunan Raja Siantar marga Damanik) Pemkot Siantar, pihak Boru dan Pemda Bengkalis.
Sementara itu Walikota Pematang Siantar, Wesley Silalahi mengatakan ziarah ke makam raja Siantar ini merupakan rangkaian ulang tahun kota Siantar ke 154.
” Kami setiap tahun wajib ziarah ke makam raja Siantar Sang Naualuh Damanik dan makam ini tetap terawat dan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis atas sambutan hangatnya untuk menjaga dan melestarikan nilai sejarah kota pematang Siantar di pulau Bengkalis.” kata Wasly Silalahi.
Kami menyadari sang naualuh ini memiliki 8 prinsip diantaranya Hidup yang sehat dan sejahtera, kemakmuran dan kesejahteraan. Kekayaan dan kemakmuran, kerja sama dan saling membantu, Berdiskusi dan mencapai kesepakatan, bertanggung jawab atas tindakan sendiri, hidup bersama dan saling menghormati, menghormati dan melestarikan adat dan tradisi.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”, tutup Wali Kota.
Usai berziarah, Wabup Bagus Santoso juga mengajak Walikota Pematang Siantar dan Rombongan untuk melihat bangunan penjara Belanda Huis Van Bewaring Jell Belanda 1810 yang menjadi tempat Raja Sang Naualuh Damanik mendapatkan hukuman dari pemerintahan Belanda yang datang dan diasingkan di Bengkalis sekitar tahun 1906.