BENGKALIS,Classnews.id – Wilayah pesisir pantai kabupaten Bengkalis seperti pulau Bengkalis, Rupat dan Bukit batu yang sering mendapatkan ancaman atau terjangan gelombang air pasang yang berhadapan dengan laut selat Malaka dan mengakibatkan pesisir pantai terkikis atau tenggelam dibawah air laut.
Walaupun telah diupayakan beberapa desa atau titik telah dibangun Bronjong penahanan gelombang dan juga menanam bibit mangrove ancaman abrasi masih terjadi. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkalis, Drs Sufandi, dengan itu memerintah petugas Data dan Informasi BPBD Bengkalis yang bertugas di wilayah pesisir Kabupaten Bengkalis untuk melakukan inventarisasi penahan gelombang yang rusak akibat abrasi serta dampak nya terhadap sektor Permukiman, Sosial dan Ekonomi Produktif.
Kegiatan inventarisasi dampak abrasi ini merupakan salah satu tugas BPBD Kabupaten Bengkalis dalam menentukan langkah untuk penanganan bencana abrasi.
” Selain banjir, kebakaran hutan dan lahan, dan puting beliung, abrasi termasuk katagori bencana. ” kata Drs Sufandi, Rabu (07/02/24).
Kemudian Sufandi menambahkan bahwa petugas data dan informasi di setiap wilayah pesisir harus melaporkan perkembangan bencana abrasi.
” Bertujuan agar kita dapat menentukan langkah-langkah untuk melakukan penanganan terhadap bencana abrasi tersebut” terang pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bengkalis ini.
Bencana abrasi berdampak terhadap keberlangsungan masyarakat pesisir. “dampak yang sangat besar itu terhadap sektor infrastruktur, ekonomi produktif seperti pariwisata dan juga sektor permukiman” tambah nya.
Inventarisasi dampak abrasi yang dilakukan BPBD kabupaten Bengkalis akan ditindak lanjuti dengan Dinas terkait terutama penilaian terhadap kerusakan dan kerugian akibat abrasi pantai dan BPBD Kabupaten Bengkalis akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI kedeputian Rehabilitasi dan Rekontruksi.
“Pada kedeputian ini kita bisa mengusulkan untuk pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana abrasi tentu dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNPB.” ujar Sufandi.
Data awal penanggulangan bencana hasil pelaporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalpos PB) yang berada di tiap-tiap kecamatan.
Tercatat sejumlah wilayah pesisir yang ada di Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Bandar Laksmana, Rupat dan Rupat Utara berpotensi terjadi nya bencana abrasi.
Sufandi menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berdomisili disepanjang pantai untuk senantiasa siaga dan tanggap terhadap ancaman abrasi.”setiap saat kita melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tempatan untuk lebih tanggap terhadap ancaman abrasi tersebut, baik secara tatap muak maupun melalui media” jelasnya.
BPBD Bengkalis saat ini tengah mempersiapkan Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana yang terdiri dari perwakilan OPD untuk melakukan kajian serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menangani bencana yang terjadi di Kabupaten Bengkalis.
“Ya, kemarin pada akhir Januari Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis telah melakukan rapat pembentukan Tim Jitupasna.Bupati berharap tim ini dapat melakukan tugas nya dengan baik seperti yang telah amanat oleh UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Karen bencana ini adalah urusan bersama, maka dibutuhkan partisipasi masyarakat, dunia usaha, Akademisi dan juga insan pers” tambah nya.