BENGKALIS, Classnews.id – Pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak Tahun 2024 di seluruh wilayah di Kabupaten Bengkalis, Rabu (27/11) kemarin berlangsung dengan aman dan kondusif. Kendati beberapa persoalan terjadi di sejumlah TPS, namun pada prinsipnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik.
“Secara umum pelaksanaan pemungutan suara di seluruh TPS di Kabupaten Bengkalis berjalan dengan tertib, aman dan lancar. Beberapa persoalan yang muncul, seperti terjadinya hujan deras dan banjir serta terdapat kekurangan surat suara, namun hal itu kesemuanya dapat diatasi oleh petugas yang ada di TPS,” kata Ketua Bawaslu Bengkalis, Usman, Kamis (28/11) seraya menjelaskan jika di beberapa TPS yang ada di pulau Rupat dan Bengkalis pelaksanaan pemungutan suara sebelumnya memang sempat ditunda karena faktor hujan deras dan banjir. Bahkan ada beberapa TPS yang kemudian diantisipasi dengan memindahkannya ke tempat lain, termasuk adanya saksi pasangan calon yang terlambat hadir karena hujan.
Terkait kekurangan surat suara, terang Usman, jajaran pengawas pemilihan di tingkat bawah pada saat hari pemungutan suara dilakukan diakui menemukan permasalahan ini. Diantaranya seperti ditemukannya kekurangan surat suara untuk pemilihan gubenur dan wakil gubernur di sejumlah TPS, namun kekurangan surat suara tersebut tidak signifikan dan dapat diantisipasi dengan baik.
“Di Desa Pinggir Kecamatan Pinggir jajaran pengawas kita di lapangan menemukan adanya kekurangan surat suara, baik untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau (di TPS 03 sebanyak 100 surat suara), maupun untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bengkalis (di TPS 15 sebanyak 9 surat suara). Adapun solusinya adalah dengan menggunakan surat suara yang belum terpakai di TPS tersebut, serta mengarahkan pemilih ke TPS lain yang masih memiliki surat suara.
Tidak hanya di Kecamatan Pinggir, kekurangan surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau juga terjadi di Kecamatan Bengkalis, yakni di TPS 01 Desa Sungai Alam yang mengalami kekurangan sebanyak 100 surat suara. Kekurangan surat suara ini kemudian dapat diatasi oleh petugas dengan cara pemilih bergeser ke tempat lain.
“Berdasarkan laporan yang disampaikan Pengawas TPS kita di TPS 31 Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau, bahwa ada pemilih yang seharusnya mencoblos di TPS 32 ternyata memberikan hak pilihnya di 31. Setelah diusut ternyata hal tersebut terjadi karena ketidaktelitiannya petugas KPPS di TPS 31 serta ketidaktahuan dan ketidaksengajaan pemilih tersebut yang kebetulan lokasi TPS 31 berdekatan dengan rumahnya, padahal sesuai undangan memilih ia harus memilih di TPS 32. Untuk kasus salah mencoblos ini, pemungutan suara tetap dilanjutkan tanpa membuka kotak suara dan dicatat pada form kejadian khusus.
Sejumlah permasalahan lain pada hari pemungutan suara juga ditemukan jajaran pengawas pemilihan di lapangan, yakni adanya kelebihan surat suara untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bengkalis hampir di setiap tiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Bengkalis. Paling banyak ditemukan kelebihan surat suara tersebut di Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara sebanyak 206 surat suara di TPS 01, dan sebanyak 285 suara di TPS 02. Sebagai tindak lanjutnya, permasalahan tersebut kemudian dicatat pada form kejadian khusus, sementara untuk kelebihan surat suara telah disimpan disaksikan oleh saksi paslon dan Pengawas TPS.
Permasalahan lain yang terjadi, seperti adanya surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang masuk ke dalam kotak suara pemilihan bupati dan wakil bupati seperti di TPS 01 Desa Sungai Batang Kecamatan Bengkalis, dan tidak adanya dokumen Daftar Hadir Pemilih di TPS 03 di Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis. “Atas permasalahan ini sebagai tindaklanjutnya telah dilakukan saran perbaikan oleh Pengawas TPS kepada KPPS agar dicatat dan dituangkan dalam form kejadian khusus,” jelas Usman lagi.(humas_bawaslubks)
